This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Thursday, June 7, 2012
PERPISAHAN YANG MANIS
3:29 PM
Friendly Girl
No comments
Aku baru
saja selesai makan siang dengan sahabat-sahabatku di sekolah, Manda dan Robin.
Kami akan makan siang bersama lagi setidaknya satu tahun dari sekarang, karena
mulai besok aku akan meninggalkan negeri ini untuk belajar ke luar negeri.
Ya, beberapa bulan lalu kita mengusahakan beasiswa ke London. Sungguh
keberuntungan bagiku, setelah belajar dengan keras sampai-sampai adik laki-laki
dan perempuanku memanggilku penguasa mayat hidup, akhhirnya aku telah
menerimanya. Aku tidak bisa membicarakan tentang sahabat-sahabatku.
“Aku akan sangat merindukanmu, ka,” Manda
berkata, Dengan memelukku. Ini perpisahan kami karena dia tidak bisa menemaniku
ke bandara besok pagi. Untuk beberapa bulan ini, Manda dan Robin pergi ke
universitas yang sama tapi mengambil jurusan yang berbeda, dan minggu ini
mereka akan menghadapi ujian tengah semester mereka. “jaga diri baik-baik di
london”, dia meneruskan perkataannya dan menghapus matanya dengan sehelai tisu.
Setelah Manda pergi dengan bus kecil, aku
dan Robin berjalan menuju ke sebuah rumah makan dimana kami makan siang
yang tempatnya dekat dengan rumah kita. 10 menit telah berlalu dan tidak
ada sepatah katapun dalam perbincangan kita. Keheningan yang luar biasa, datang
dari Robin.
“apakah
angin menelan suaramu?” Aku bertanya padanya dengan malas.
“apa?”
dia mengerutkan dahi.
“ini
tidak sepertimu. Kamu terlalu diam hari ini. Jangan bilang kamu pun ingin
menangis.,” aku menggodanya, tersenyum.
“tidak,
aku tidak ingin menangis, bagaimanapun sedihnya aku.”
Aku
meraba-raba sakuku untuk mengambil handphoneku. Handphoneku tidak ada. “oh,
ayolah.” Aku mengecek tasku, tetapi handphoneku tidak ada juga.
Robin,
yang telah berjalan dan berada didepanku, berhenti dan memutar balik. Dia telah
melihat kepanikan di wajahku, karena dia bertanya, “ada apa?”.
aku
bilang. “handphoneku. Aku tidak bisa menemukan handphoneku dimana-mana,” .
“wah,
kamu jangan sembarangan,” dia mendekatiku dan berkata, “sudahkah kamu mengecek
di sakumu, tasmu, semuanya, secara hati-hati?”
Aku
mengangguk.
Dia
mengecek di dalam tasku, karena tidak percaya. Dia bilang, “benar tidak disini.” Kita berdua
terdiam sekarang. “ah, jika aku tidak salah, sebelum kita makan siang Manda meminjam
handphonemu untuk menelphone ibunya. Sudahkah kamu memintanya untuk
mengembalikannya, sudahkah?
“sudahkah
aku?” aku mengulangi, tak percaya.
Dia
menggelengkan kepalanya dan mulai memutar nomor telepon pada handphonenya.
“Yah,
handphonenya ada padanya,” dia berkata setelah berbicara dengan Manda. “Kamu bisa
pulang sekarang. Aku akan kerumahnya dan mengembalikan handphonemu besok.”
***
Setelah
orang tuaku berbicara denganku untuk memberiku beberapa nasehat tentang kepergianku
ke luar negeri, semuanya pergi tidur. Dua jam telah berlalu. Aku telah mencoba
meutup mataku tetapi keduanya tetap saja terbuka. Aku mengecek handphoneku, ternyata
menunjukkan jam 12.10 dini hari.
Aku
duduk di atas tempat tidur dan melihat ke adik perempuanku, yang telah tertidur. Aku tersenyum, menyadari
bagaimana aku akan sangat merindukannya. Aku akan merindukan saat-saat aku
membantu mengerjakan PRnya, saat dia membicarakan teman lelakinya dan laki-laki
yang dia sukai. Kita bukan hanya sekedar adik kakak namun juga seorang sahabat.
Aku
ingin bangun pagi-pagi di pagi hari. Tapi malah mencoba lagi untuk jatuh
dan tidur, aku berjalan keluar dari kamar tidur, dengan membawa handphone
bersamaku.
Aku
pergi ke ruang tamu dan duduk di kursi. Aku melihat dengan sungguh-sungguh pada
setiap sudut ruangan. Rumah Ini sederhana dengan orang-orang yang tinggal di
dalamnya lebih dari dua puluh tahun, akan sangat aku rindukan sesegera ketika aku
mendarat di negeri lain.
Meskipun
rumah ini kecil, namun penuh kehangatan cinta dan perhatian dari orang tuaku.
Dirumah ini aku mempelajari tentang kesempurnaan dibelakang kesederhanaan, ini
berarti kaya bukanlah berapa banyak jumlah uang yang kamu miliki. Di rumah ini aku telah membangun
mimpi-mimpiku dan memotivasi untuk mencapai mimpi-mimpiku suatu saat.
Aku
masih kelihatan kekanak-kanakan ketika handphoneku berbunyi. Itu pesan teks
dari Robin.
Aku
di depan rumahmu. Tolong keluar jika kamu belum tidur. Aku akan menunggu 15
menit. Jika kamu tidak datang, aku akan menganggap kamu sudah tidur.
Setelah
aku selesai membaca pesannya, aku pergi keluar rumah.
“hei,
apa yang kamu lakukan disini pada jam segini?” aku menyambutnya.
Dia
tersenyum. Sebuah senyuman yang selalu membuat hatiku berdenyut lebih cepat
belakangan ini. Dia duduk di atas bangku, dibawah pohon di depan rumahku. Aku
berjalan mendekatinya dan duduk disampingnya.
“Maaf
jika aku telah mengganggumu. Aku hanya ingin…aku ingin…er, aku akan menyampaikan
sesuatu sebelum kamu pergi. Aku telah memikirkannya berkali-kali. Er…aku tidak
akan memaksamu untuk menjawab atau melakukan sesuatu. Sebagian besar orang
tidak menyesali apa yang telah mereka lakukan, tetapi apa yang tidak mereka lakukan.
Aku hanya tidak ingin menjadi satu dari mereka. Aku juga telah…”
“Tunggu,”
aku menyela sebelum dia meneruskan pembicaraannya, “sebenarnya apa yang ingin
kamu bicarakan kepadaku, terus ini sudah terlalu malam?”
Dia
tertawa. “kamu selalu saja seperti itu. Langsung pada intinya.”
“Yah,
khasku sepeti itu,” aku menjawab, dan tersenyum.
“
Baiklah,” dia terbatuk sedikit, kemudian melanjutkan, “aku hanya ingin kamu
tahu.” Dia membalak ke dalam mataku, dan aku membalak kepadanya. “Aku jatuh
cinta padamu.”
Aku
masih terbelalak padanya. “baiklah, jika kamu berfikir ini lucu, tapi ini
tidak, untuk semua,” aku berkata sangat serius.
“aku
mengira demikian juga, karena aku tidak bercanda.” Untuk beberapa waktu kami
terdiam.
“kamu
serius, kemudian,” aku berbicara, memecahkan keheningan.
“Seratus
persen.”
“Benarkah.
Tapi kenapa? Maksudku kenapa kamu… jatuh cinta padaku?”
“Haruskah
ada alasan untuk mencintai seseorang?” dia menjawab ketus.
“baiklah,
sebagian besar orang melakukannya.”
Dia
menggaruk kepalanya. “terus terang, aku tidak tahu sebenarnya kenapa. Tapi jika
kamu memaksaku untuk memberikan jawaban, mungkin jawabannya adalah:
kesembronoanmu, senyumanmu, keseriusanmu, dan semua tentang kamu.”
Aku
tersenyum dan bertanya, “apakah kamu telah memberitahuku semua yang ingin aku
ketahui?”
“aku
tahu, tapi aku masih menunggu apakah kamu memiliki perasaan yang sama
atau…tidak?”
“haruskah
aku menjawabnya?”
“aku
meminta padamu, tolonglah…”
“baiklah,
aku benar-benar tidak tahu sekarang. Kamu menyenangkan dan pasti aku sangat menyukaimu,
tapi aku belum yakin apakah aku menyukaimu sebagai teman atau sebagai pacar.
Aku benar-benar minta maaf.”
“kamu
tidak perlu meminta maaf.” Dia tersenyum.
“Ok,
ini sudah terlambat sekarang. Kamu harus bangun pagi-pagi, benarkan?”
Aku
mengangguk. ”terima kasih, Bin.” Aku memberinya senyuman terbaikku.
“Yaka,”
dia memanggilku sebelum aku menutup pintunya. “ini akan menjadi kebahagiaanku
jika kamu mempercayakanku sewaktu-waktu kamu membutuhkanku untuk berbagi
sesuatu bersama. Hati-hati, jagalah kesehatan dan jangan pernah merasa sendiri,
ok?!”
Aku
tertawa. “Pasti”.
“Selamat
tinggal, Yaka. Aku akan merindukanmu.”
“Sampai
jumpa lagi, Bin. Terima kasih untuk malam yang indah ini.”
Kita
saling tersenyum.
Terjemahan dari Short Story di dalam Majalah Story dengan Judul Sweet Farewell
Mari Sayangi Bumi
3:23 PM
Friendly Girl
No comments
Naila
kurniasih *
Mahasiswi
Fakultas Humaniora dan Budaya
UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang
“Hidupkan bumi, matikan asap rokok dan
kendaraan bermesin “.
Hari bumi yang bertepatan pada tanggal 22 April
bukanlah hari dimana bumi dilahirkan. Namun, hari dimana dunia mencoba untuk
menyayangi bumi dengan berbagai cara. Agar bumi dimana manusia berpijak dapat
bertahan lama. Hal ini dilakukan karena memang tidak akan ada seorang pun yang
tahu kapan bumi itu muncul di dunia. Hanya saja manusia mencoba dengan berbagai
kemampuan dan pengetahuannya agar dapat mengetahui bagaimana penciptaan bumi.
Sehebat apapun
kecerdasan manusia tidak ada yang bisa mengetahui kapan bumi dilahirkan. Namun,
ada para ahli mencoba menyebutkan dengan beberapa teorinya yang menyatakan
terciptanya bumi secara ilmiah. Karena sesungguhnya hanya Allah sang
penciptalah yang tahu kapan bumi ada. Karena itulah manusia tidak akan
mengetahuinya secara keseluruhan. Tetapi masih dalam wacana pengetahuan semata
agar manusia bisa mensyukuri apa yang telah diberikan kepadanya.
Tidak asing lagi
ditelinga para pembaca ajakan untuk menyayangi bumi. Namun ajakan hanyalah
omong kosong yang tidak jarang orang menolaknya. Hal ini berbeda dengan keadaan
kampus Islami yang terletak di kota malang. Meskipun hanya dalam cangkupan masyarakat
kecil para aktivis hari bumi di kampus tersebut tidaklah merasa kecil hati.
Mereka tetap berusaha keras agar semua civitas akademika di kampus tersebut
bisa mengikuti ajakan mereka.
Sebut saja para aktivis tersebut sekelompok mahasiswa
yang tergabung di UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) MAPALA TURSINA. Mereka adalah
para mahasiswa yang gemar akan dunia alam. Maka untuk menunjukkan kecintaan
mereka kepada alam, mereka membuat sebuah acara di hari bumi dengan tema 1 Hari
Tanpa Asap (asap rokok atau kendaraan bermesin).
Seluruh akademika kampus tersebut dihimbau untuk tidak
berkendara dan merokok di dalam kampus. Namun karena memang bukanlah hal yang
biasa dilakukan maka mereka harus bekerja keras untuk menghentikan dan
memperingatkan civitas akademika yang masih melanggarnya. Mereka pun tidak
jarang mendorong mobil dosen-dosen yang tidak boleh menyalakan kendaraannya di
dalam kampus.
Dalam menjalankan tugas tersebut para mahasiswa MAPALA
sangat memegang komitmen yang tinggi,
sehingga mereka tidak memandang bulu terhadap siapapun. Mereka harus mematikan mesin jika ingin masuk
kedalam kampus. Tidak jarang para mahasiswa tersebut beradu mulut dengan
sebagian orang yang tidak mau mengikuti himbauan mereka.
Cuaca yang sangat panas pada hari itu tidak menyurutkan
sedikitpun semangat para aktivis hari bumi. Bahkan banyak mahasiswa yang ikut
bergabung dengan para aktivis tersebut. Karena mereka beranggapan bahwa apa
yang dilakukan oleh para aktivis memang benar. Kalau manusia ingin alam
bersahabat dengannya, maka manusia juga harus menyayangi dan bersahabat dengan
alam.
Hari tanpa asap memang sangat berat
dilakukan oleh sebagian besar manusia. Akan tetapi, aktivis hari bumi dari
mahasiswa UKM MAPALA TURSINA berhasil mewujudkan tekad mereka untuk menjalankan
1 hari tanpa asap. Mereka berharap 1 hari tanpa asap tidak hanya mereka lakukan
pada hari bumi saja, namun dihari-hari lainnya juga.
Mereka berharap semoga pelaksanaan 1 hari
tanpa asap dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa dan masyarakat di nusantara
bahkan di dunia. Agar bumi kita bisa bertahan lebih lama untuk kelangsungan
hidup bersama.
*) Aktif
di Lembaga Kajian Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M)
UIN
Maliki Malang
Mahasiswa Tampil Cantik
3:22 PM
Friendly Girl
No comments
Naila kurniasih *
Mahasiswi Fakultas Humaniora dan Budaya
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Kepribadian dan kecantikan adalah dua hal yang tidak pernah terlepas
dari kehidupan manusia. Sebut saja makhluk tuhan yans seksi yakni perempuan.
Oleh karena itu, dalam kesehariannya perempuan masih saja bersemangat untuk
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian dan kecantikan. Tidak
sedikit perempuan, baik ibu-ibu bahkan mahasiswa pun berani merogoh isi dompet
dengan tidak memandang akan kebutuhan yang lain hanya karena ingin tampil
berbeda dari pada biasanya.
Akan tetapi merasa tidak percaya diri adalah masalah yang sangat
sering sekali dirasakan oleh banyak orang. Universitas Islam Negeri (UIN)
Malang menyelenggarakan Workshop dengan
tema “Kepribadian Mahasiswa Berbasis Ulul Albab”. Hal ini bertujuan selain
menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa juga diharapkan sebagai bentuk
kepedulian UIN Malang terhadap mahasiswanya agar mempunyai kepribadian yang
lebih baik dan apik.
Acara workshop yang diselenggarakan oleh kampus UIN Malang ini
menyajikan 5 pemateri. Diantaranya para petinggi kampus UIN Malang yakni Rektor
UIN(Prof. Dr. H. Imam Suprayogo), Wakil Rektor Bid. Akademik (Prof. Dr. H.
Mudjia Rahardjo, M.Si) dan Wakil Rektor Bid. Kemahasiswaan (Dr. H. Agus Maimun,
M.Pd. serta pakar perawatan kulit dan tata rias wajah Nasional (Ibu Emmy Pudji),
dan Pakar Kepribadian Nasional (Ibu Aurelia Agatha Sylvia B.B).
Ada satu hal yang menarik dari
materi yang disampaikan oleh ibu Aurelia Agatha Sylvia salah satu pakar
kepribadian menyatakan ada beberapa hal yang dianggap sangat penting dalam
kelangsungan hidup manusia. Aurelia menyebutkan satu kepribadian dalam
keberlangsungan hidup manusia tidak akan pernah lepas dari sebuah komunikasi.
Dengan judul “The Art Of Communication”.
*) Aktif di Lembaga Kajian Penelitian dan Pengembangan
Mahasiswa
(LKP2M)
UIN Maliki Malang
Nasionalisme dari Budaya Indonesia
3:21 PM
Friendly Girl
No comments
Negara
Indonesia memanglah sangat kaya akan budaya dan adat istiadatnya. Namun,
sebagaimana kita ketahui budaya di Indonesia saat ini bahkan dari sejak lama
telah mengalami kekrisisan identitas. Lihat saja yang terjadi pada salah satu
dari warisan budaya Indonesia yakni “Batik”. Saat ini batik tidak saja ada di
Negara Indonesia, tetapi batik telah meluas ke berbagai Negara. Dan parahnya
lagi batik tersebut bukan saja keberadaannya yang meluas, akan tetapi hak cipta
batik kini telah diakui oleh Negara lain.
Dari
permasalahan batik diatas kita bisa menyimpulkan bahwa keberadaan
keanekaragaman warisan budaya Negara Indonesia telah mengalami kekrisisan. kita
akan bangga dengan apa di depan kita tanpa mau melihat apa yang telah ada
dibelakang kita. Padahal sesuatu yang ada di belakang kita adalah hal-hal yang
sangat penting untuk kita kembangkan, bukan malah kita mematikannya.
“Sarasehan
Budaya” yang diadakan oleh Senat
Mahasiswa Fakultas Humaniora dan Budaya pada tanggal 23 November 2011 mencoba
membuka dan mengupas akan kekrisisan budaya di Indonesia. Dalam Sarasehan
Budaya tersebut ada beberapa pembicara yang telah mengungkapkan akan pentingnya
budaya bagi keberlangsungan dan kesejahteraan sebuah masyarakat di dalam bangsa
dan Negara.
Akan tetapi, sekarang budaya dan adat istiadat di
Indonesia tidak lagi sebagaimana keadaannya pada masa dulu. Saat ini budaya
tidak lagi dijadikan sebagai dasar sebuah pendidikan dan penunjangnya. Karena
pemerintah saat ini sudah sangat kurang perhatiannya dalam pengembangan budaya.
Bahkan akan ramai pembicaraan dan penguatan akan pengakuan hak cipta dan hak
milik dari sebuah budaya apabila ada salah satu Negara yang mengakui satu dari
kebudayaan dan produk dalam negeri Indonesia.
Bapak agus sunyoto salah satu pembicara (budayawan)
mengatakan betapa pentingnya budaya bagi kelangsungan sebuah Negara. Berawal
dari sebuah budayalah bangsa Indonesia ini tercipta dan berkembang dari keterpurukan.
Akan tetapi bagaimana Indonesia akan berkembang jika budaya yang menjadikannya
lebih baik saja sudah tidak diperhatikan bahkan tidak diturunkan kepada penerus
bangsa.
*) Naila kurniasih
Mahasiswa
UIN MALIKI Malang, aktif di LKP2M (Lembaga Kajian, Penelitian Dan Pengembangan
Mahasiswa)
INTERNATIONAL ACADEMIC WRITING
3:17 PM
Friendly Girl
No comments
Mahasiswi Fakultas Humaniora dan Budaya
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
“Jika kamu ingin dikenang maka
menulislah”
Kata bijak di atas menggambarkan,
bahwa apabila seseorang ingin dikenang suatu saat nanti dia harus memiliki
sesuatu yang bisa dikenang. Jika kita menggunakan barang atau benda itu akan
hilang atau rusak. Namun jika kenangan tersebut berupa karya tulis maka tidak
akan ada matinya, apalagi tulisan tersebut telah dibukukan. Bagaimanapun
keadaan dan dimanapun keberadaan tulisan tersebut maka akan jelas siapa yang
telah menuliskannya.
Selain untuk dikenang, tulisan juga
dapat mengantarkan seseorang kepada kesuksesan semasa didunia. Tidak salah jika
ada pepatah yang mengatakan bahwa “buku (tulisan) adalah jendela dunia”. Karena
sebagaimana dimaksudkan dalam pepatah tersebut, tanpa harus datang ketempat dan
ikut serta dalam suatu peristiwa seseorang akan dapat mengetahuinya dengan baik
tak terkecuali di belahan dunia manapun.
Namun tidak semua orang berfikir
yang sama, karena setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda. Menulis
terkadang dianggap tidak penting bagi
sebagian orang, karena mereka menganggap bahwa tulisan hanyalah sebuah goresan
tinta yang maknanya sulit untuk diterka.
Hal itu bertolak balik dengan
pendapat Dr. Julian Millie mahasiswa asal Australia. Dalam kegiatan
International Academic Writing Dr. Julian menjelaskan bahwa menulis merupakan
sesuatu yang dapat mengantarkannya pada
sebuah pengetahuan dan kesuksesan yang tiada tara. Beliau telah
menguasai berbagai bahasa dengan menulis, diantaranya adalah bahasa Indonesia
dan bahasa Sunda dengan baik. Karena beliau tinggal di Indonesia selama kurang
lebih 3 Tahun untuk mengadakan sebuah penelitian.
Dr.Julian benar-benar bangga dengan
tulisan-tulisan yang pernah ditulisnya karena dengan tulisan itulah ia dapat
menjelajah dunia. Sebagaimana yang dipaparkan Dr. Julian dalam kegiatan
International Academic Writing yang diselenggarakan oleh Unit Penerbitan UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang pada tanggal 09 April 2011 bahwa mengetahui
sejarah dan budaya suatu daerah adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan
seseorang.
Sebagaimana yang telah dilakukannya,
maka Dr. Julian pun memberikan motivasi kepada para peserta seminar
International Academic Writing. Agar seluruh mahasiswa yang ada dapat mengikuti
jejak Dr. Julian Millie Mahasiswa (School of Political and Social Inquiry,
Monash University of Melbourne) tersebut.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa dan
pelajar hendaknya menulis sebanyak-banyaknya agar dapat memberikan dan
menyalurkan pengetahuan yang dimiliki. Dengan begitu maka akan terbuka
kesempatan untuk menjelajah dunia dari tulisan yang telah dibuat. Agar semuanya
menjadi International Academic Writer seperti Dr. Julian Millie.
*)
Aktif di Lembaga Kajian Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M)
UIN Maliki Malang
My Blog List
Powered by Blogger.
Tags
- Berita Acara (4)
- CerPen (2)
- ٌIssue (1)
- Media Pembelajaran (1)
- Puisi (2)
- Resensi (12)
- Tarjamah (1)